Bermain di kegersangan Tanjakan Anaconda Hambalang

Meskipun pernah beberapa kali menjelalah area perbukitan Hambalang yang luas dan gersang.
Masih banyak area yang belum saya datangi dan saya lihat. Jalur terpanjang yang pernah saya jelajahi di bukit Hambalang ini adalah jalur yang menjadi bagian dari rencana jalan puncak 2 yang salah satu bagiannya membelah perbukitan Hambalang. Jalan rencana puncak dua ini bertujuan untuk mengurangi beban kemacetan di jalur Puncak Bogor.

Pada saat itu tahun 2015 …. di area perbukitan Hambalang yang gersang kering kerontang .. seolah olah bukan berada di dareah Bogor …. dari salah satu titik tertingginya pandangan ke bawah lembahnya membuat saya heran …. bahwa area kosong ribuan hektaran ini terlihat sudah terkavling kavling.

Tahun 2021 … ingin melihat kondisinya lagi, sekalian masuk ke perbukitan Hambalang dari area yang belum pernah saya lewati. Saat ini adalah momen yang tepat untuk menjelajah ke area perbukitan tersebut, karena sudah semingguan ini tidak turun hujan … karena jika musim hujan akan penuh kubangan dan lumpur sehingga sangat sulit dilalui.

Rencananya akan masuk dari akses Pabuaran, terus menuju perbukitan Hambalang dan akan melalui tanjakan Anaconda yang lumayan popular. Disebut Anaconda karena tanjakannya berliuk liuk seperti ular. Pesepeda jarang bermain ke area perbukitan gersang ini …. area tersebut menjadi tempat bermainnya para crosser.

Di perempatan Cibubur saya sudah duduk menanti sambil berjemur dibawah sinar matahari.
Hampir jam 7.45 ketika si om muncul … intime sesuai janjian.
“ke Hambalangnya kemana ?” tanya si om … saya jelaskan jalur yang akan dilalui …. “belum pernah lewat sana “ kata si om …. Oke deal .. jadi kita kesana.

Perjalanan dimulai, seperti biasa melalui jalan leuwinanggung dan sampai ke perumahan Podomoro golf view. Biasanya kita masuk jalan kampung di tengah perumahan selepas area ruko ruko, tapi kali ini kita teruskan perjalanan mengikuti jalan baru lebar terus sampai keujungnya. Jalanannya landai menanjak melewati beberapa area tanah2 kosong merah yang sudah diratakan siap dioleh jadi perumahan … dan ada satu cluster perumahan yang sudah hampir rampung selesai. Jalanan lebar ini masih sepi … jarang yang lalu lalang, sepertinya belum banyak yang tahu kalau jalan ini sudah selesai sampai ujung.

Diujung jalan lebar ini … adalah tembok pagar pembatas yang membentang tapi ada celah terbuka … gang tanah yang membelah kebon kebon penduduk tersisa di area ini. Dan muncul di jalan kecil di sisi tol Jagorawi. Setelah menyusuri sisi luar jalan tol, kita tiba di perempatan Gunung Putri.

Gowes santai melewati pabrik semen dan setelah pasar Citeurep belok kiri ke jalan Raya Tajur.
Perjalanan mulai rolling naik turun dan terheran heran ketika melihat yang dahulunya lembah hijau luas sekarang sudah menjadi tanah merah rata dan terpampang nama perumahan baru … wow. Bahkan satu hamparan sawah sekarang sudah berubah menjadi perumahan … wahhh … manusia terus berkembang biak dan bertambah ya ….

Jalanan mulai lebih banyak menanjaknya, melewati rumah makan Saung Tepian Sawah … dan terus saja. Disatu titik kita menurun hendak melewati jembatan Pabuaran, tapi tepat sebelum sampai ke bawah lembah ada jalan berbatu di sebelah kanan jalan. Kita masuk kesana dan tidak lama kemudian kita dihadang jalanan menanjak …. lumayan curam tapi untungnya jalannya berupa tanah yang sudah diratakan sehingga masih nyaman digowes.

Ini adalah tanjakan perkenalan karena di depan akan banyak tanjakan yang sedang menanti. Kita terus bergerak menanjak dengan santai dan melewati belokan jalan yang seperti baru dibuat … jalanan baru menuju suatu tempat … bisa jadi komplek perumahan bernuansa vila atau destinasi komersial lainnya. Kita terus menanjak dan suasana sudah berubah …. tipikal khas perbukitan Hambalang …. ambien-nya area kosong gersang dan jarang sekali pepohonan.

— di bukit awal pertama dan memandang perjalanan yang harus dilalui

Kita tetap di jalur yang sudah diplot, dan bertemu dengan seorang pesepeda dari arah berlawanan. Pesepeda dari Cibinong …. ngobrol2 … ternyata dia sudah beberapa kali melalui jalur ini, tapi dia biasanya masuk dari pertengahan bukit, masuk dari akses perkampungan di Bukit Hambalang puncak Tipar. Katanya kalau dari arah kita masuk akan banyak melalui tanjakan yang parah …. kita jadi tersenyum getir mendengarnya ….

Dari titik kita berdiri kita bisa melihat turunan berliuk liuk panjang – tanjakan Anaconda – dan kemudian menanjak dan terus menanjak sampai ke puncaknya …. apakah itu puncaknya … hmmm

Kita terus bergerak dan sampai di percabangan, belok kiri jalanan tanah yang sudah diratakan dan belok kanan menuruni lembah melalui jalanan yang hancur. Kita bertemu dengan petani lokal … dia menyarankan kita untuk belok kiri melalui jalanan tanah rata dan akan ketemu jalan Raya Tajur kembali … kalau ke bawah lembah katanya jalanannya hancur dan tanjakan tanjakannya berbatu batu parah. Kembali kita hanya bisa nyengir getir …. jalanan hancur tersebut adalah rute yang sudah dibuat, kita tidak akan kembali keluar ke jalan Raya Tajur.

— menuruni lembah melalui jalanan yang “hancur” oleh aliran jalur air

Bergerak menuruni lembah …. wow jalanan offroad beneran … kalau pakai mobil offroad atau motocross atau pakai sepeda fullsus pasti seru …. jalanan menurun ini adalah jalur air yang mengering, beralur alur dan bergelombang tidak beraturan …. pakai sepeda rigid harus hati hati pilih jalur. Dan sampailah dibawah lembah … ada sungai melintas. Dengan jurus hingkang menyebrangi sungai dan berusaha tidak membuat sepatu basah …. saya sih sukses melakukannya … tapi si om .. slip dan tercebur … ya nasib ya nasib. Tenang tidak masalah … panas terik gersang begini … pasti akan cepat kering … hehehe.

Selepas sungai ini … jalanan menanjak dengan batu batu besar dan lepas …. nongowesable … ngos ngos-an kita dorong dorong sepeda sampai disatu titik jalanan berbatu makadam yang padat. Bisa digowes … perlahan … dan perlahan gowes menanjak … panas terik matahari membuat badan cepat lelah …. terlihat di pertengahan tanjakan ada pohon …. serasa menggoda … si om langsung gas menanjak meninggalkan saya gowes ngos ngos-an.

Si om sudah menanti di dekat pohon mengibar ngibarkan tangannya … hahhh … saya masih megap megap menanjak. Kita rehat dibawah pohon … ditengah kegersangan dan terik matahari …. cukup hanya duduk rehat dibawah pohon benar benar bahagia … bersyukur banget. Angin semilir bertiup … kita ngemil ngemil sambil minum dan badan terasa segar kembali.

Dari sini kita bisa melihat danau yang cukup besar … tahun 2017 pernah gowes main ke danau tersebut …. saat ini juga kondisinya masih tetap gersang tapi ada perubahan yang significant …. Area sekitar danau sudah diratakan dan ada alat alat berat disana ….. sepertinya dalam waktu tidak lama akan berubah menjadi sesuatu.

Setelah rehat berteduh sebentar, badan segar kembali dan perjalanan menanjak dilanjutkan.
Ketika sedang gowes menanjak … dari arah berlawanan atas depan muncul konvoy kendaraan …. di depan ada motocross yang mengawal kendaraan ATV besar roda 4 mungkin sekitar 5 atau 6 ATV … dan di belakangnya beberapa motor cross mengiringi …. wow asyikk bener ya, menjelajah di daerah sini pakai kendaraan ATV, ngga perlu capek capek begini ….. Kita minggir dahulu karena jalannya memang sempit hanya cukup dilalui satu mobil. Supir dan penumpang kendaraan ATV umumnya mengacungkan jempol kepada kita … tidak tahu maksudnya hebat atau … teruskan perjuanganmu … hehe. Dari kendaraan yang seragam … seperti ini adalah kendaraan sewaan dari suatu tempat.

Di satu titik kita berpapasan dengan mobil pick up Suzuki APV …. wah hebat banget bisa melalui jalanan ini, memang kalau musim kemarau kondisi jalanannya keras … tapi dibeberapa titik butuh skill yang hebat untuk bisa melaluinya dengan mobil non-4WD … berarti skill si pengemudi ini memang trampil dan mengerti medan yang harus dilaluinya.

Kita terus menggowes, kembali ngos ngos-an menanjak … menanjak dijalanan batu makadam … dan sampailah dipuncak bukitnya. Dari sini kita bisa memandang lepas kebelakang dan ke sisi kiri kanan … tapi waktu melihat ke depan …. ternyata jalanan memang menurun dan … menanjak kembali ke atas ke titik yang lebih tinggi dari titik ini …. wahhhh …. hehehe. Ya didepan sana adalah titik tertingginya.

Gowes menurun perlahan lahan memilih jalur supaya tidak nyungsep … si om lebih cepat menurunnya … dengan sepeda hardtailnya lebih pede dan nyaman menuruni jalanan berbatu batu ini. Kemudian gowes lagi mendaki perlahan lahan …. saya megap megap, si om menanjak dengan stabil dan cepat meninggalkan saya. Di titik atas terlihat beberapa orang berdiri sedang memperhatikan kita yang goal geol merambat ke atas.

Sampai dititik atas … di sini ada 1 kendaraan ATV dan 3 motor cross yang sedang berhenti. Ternyata ban ATV-nya gembos dan mereka sedang menanti kendaraan yang membawa ban pengganti. Kita rehat dulu di puncak ini …. ngobrol ngobrol dengan mereka …. kendaraan ATV ini memang sewaan …. mereka berangkat dari camping ground Indian Hill dekat bukit Prabowo. Para motorcross ini adalah yang mengawalnya. Mereka jadi heran tahu kita berangkat gowes dari rumah pakai sepeda sampai kesini . Seorang guide pesepeda motor menjelaskan situasi dan pilihan rute kepada kita … jika ingin lebih nyaman, maka kita bisa ambil belok kanan di puncak ini … mendatar dahulu dan terus menanjak, pokoknya tidak jauh dari sini akan sampai ke perkampungan lalu keluar kejalan aspal, nanti akan tembus ke area komplek kantor pemerintahan – BNPB, Unhan dll. Tapi jika dari titik puncak ini diteruskan maka perjuangan masih terus berlanjut …. menuruni bukit ini dahulu kemudian menanjak berkelok kelok lagi ke bukit di depan – tapi bukit di depan ketinggiannya lebih rendah dari puncak bukit ini. Sampai di puncak bukit di depan akan ketemu pertigaan …. disana jalannya meskipun tanah berbatu batu tapi sudah diratakan dan lebar, karena sedang dilanjutkan kembali pembangunan jalan alternatif menuju Cianjur yang menghindari Puncak Ciawi Bogor, jalan alternatif ini disebut Jalan Puncak Dua.

Kita pilih untuk meneruskan perjalan … sesuai rute yang telah dibuat sebelumnya, karena jika belok masuk kampung … kita pernah melalui jalanan kampung tersebut waktu bermain ke danau di lembah yang tadi kita lalui. Kita penasaran melalui area titik bukit ini sampai ke bukit diseberangnya, karena belum pernah … sedangkan area jalanan di depan yang sudah diratakan … kita pernah melaluinya dari arah Sukamakmur Cibadak dan tembus ke sirkuit Sentul, ya itulah jalur jalan Puncak 2.

Perjalanan kita lanjutkan menuruni turunan berbatu batu … beberapa kali hampir terbalik untung nasib baik masih menanyungi … sampai di bawah lembah dan termehek mehek kembali menanjak ke atas … pelan pelan … terus merambat dan akhirnya sampai juga ke puncak bukit seberang ini. Kita ketemu pertigaan … dan memang jalanannya lebar dan kondisi jalannya rata.

—- tanjakan berkolek kelok yang dilalui

Beberapa kali kita ketemu mobil mobil jenis suv lalu lalang melalui jalanan ini … di area ini memang ada beberapa destinasi … bisa ke gua garunggang, atau ke tempat hutan ecowisata atau mungkin mereka yang punya atau pekerja yang sedang membangun proyek di sekitar perbukitan ini. Sepertinya dalam beberapa tahun ke depan area kosong gersang ini akan diisi oleh berbagai area komersil.
Tidak hanya mobil …. di area ini sering sekali ketemu rombongan crosser … karena banyak perbukitan di area sini yang memang menjadi ajang lahan permainan mereka. Permasalahannya ketika mereka lewat … debu debu riuh berterbangan. Ya gimana lagi … nikmatin saja.

Di satu titik kita menemukan spot rindang dibawah pohon dan sedikit melipir dari jalan, di belakang suatu warung pertama yang kita temui di tengah tengah bukit gersang ini …. dibelakang warung ini ada lapangan kecil dan ada 2 mobil terparkir … mobil minibus jenis blind van dan pickup double cabin.
Kita rehat disini … duduk nyantai berteduh dibawah pohon … ngopi sachetan dengan air panas dari thermos … kali ini bawa perangkat ngopi yang simple … berjaga jaga kalau memang susah mendapatkan tempat rindang … jadi ngopi cepat saja … allhamdulillah kita mendapatkan spot yang rindang, jadi bisa dengan santai ngopi … ngemil, ngobrol ngobrol.

— rehat di bawah pohon sambil ngopi dan ngemil

Kita juga ngobrol dengan crosser yang datang kesini … ternyata double cabin itu adalah mobil mereka. Hebatnya 3 crossers yang datang ini adalah satu keluarga … ayahnya, bersama satu anak putri kelas 3 SMP dan satu lagi adiknya laki laki kelas 1 SMP …. wiwww keren banget.

Beres rehat, badan segar …. kita kembali meneruskan perjalanan pulang. Bergerak menyelusuri jalanan lebar rata ini … sekarang jalanannya didominasi turunan, ada tanjakan tapi tidak curam. Masih melalui area area yang kosong gersang dan melewati warung warung solitaire di perjalanan dan ketemu mobil mobil para pemburu babi yang membawa anjing … tipikal khas kelompok pemburu babi ini … maka mobil mobil mereka akan tersebar banyak sampai ke beberapa tempat.

Terus menurun dan kadang sedikit menanjak … melewati mobil mobil para pemburu babi yang parkir menyebar …. dan disatu titik kondisi jalannya terlihat pernah di aspal, meskipun sekarang sudah hancur …. artinya jalanan ini pernah di aspal dahulunya. Dan memang pada tahun 2015 ketika lewat sini dari arah Sukamakmur Cibadak melewati jalur puncak dua …. di titik ini jalannya aspal mulus …. Waktu itu kita lewat dan heran … koq ada jalan aspal mulus dan lebar di daerah gersang kosong melompong begini …

Saat tahun 2015 sudah di siapkan jalan alternatif puncak dua ini tapi terhenti … terbengkalai .. hancur … dan sekarang sedang dimulai lagi …. Ya mudah2-an bisa segera beres tembus dan selesai.

Sepeda terus bergerak, melintasi sisi luar lapangan Palm Hill Golf Club dan kemudian sampailah di pintu akses perumahan Citra Sentul Raya dengan patung kudanya putihnya yang berjejer secara khas … terus bergerak dan akhirnya muncul di jalan raya Sirkuit Sentul dan meneruskan perjalanan pulang.

Tanjakan Anaconda Bukit Hambalang
Hambalang, Kec Citeureup, Bogor
Koordinat googlemaps -6.555199, 106.909332

Minggu 26 September 2021

4 komentar di “Bermain di kegersangan Tanjakan Anaconda Hambalang

Tinggalkan Balasan ke bersapedahan Batalkan balasan