
Destinasi ini sebetulnya sudah lama ada di bucket list tapi selalu tertunda tunda … biasalah budaya ntar sok ntar sok.
Goa Langkop … berada di kaki gunung Salak Bogor. Memang goa ini tidak popular …. kalah hittss sama destinasi destinasi baru yang terus bermunculan. Tapi saya penasaran ….
Titik destinasi setelah googling googling juga tidak ditemukan … yang ada hanya nama kampung dan desanya …. cukuplah untuk sebagai panduan awal.
Minggu pagi saya berangkat … sekalian mengikuti gaya gaya kekinian merayakan …. Last Sunday Ride … di tahun 2020, minggu depan sudah tahun baru … hmmm nggak terasa ya … waktu sangat cepat berputar, sudah bertambah satu tahun lagi.
Sepeda bergerak melalui Pondok Gede dan terus saja akhirnya sampai di Cibubur.
Menanti sejenak di tikum … si om muncul dan kita langsung berangkat.
Melewati perumahan The Address, Bukit Golf, Podomoro Golf View … terus saja ban sepeda berputar putar, di satu titik kita masuk gang dan muncul muncul di jalan Raya Bogor.
Menanjak fly over Cibinong dan antre sejenak di kemacetan pasar tumpah Cibinong … dan selepas pasar sepeda melaju dengan lancar.
Jalanan landai menanjak dan matahari bersinar terang memberi semangat untuk terus mengayuh dengan konstan. 2x ketemu rombongan gowes yang gowesernya menggunakan jersey seragam … satu rombongan MTB dan satu lagi rombongan seli.
Mendekati ke Kebun Raya … tanjakan sedikit terasa … dan sampailah di sisi luar Kebun Raya. Seperti biasa …. Rehat sejenak dibawah kerindangan pohon yang besar besar sambil minum minuman instan dan cemal cemil snack. Perasaan sih pagi ini cukup ramai orang yang beraktifitas olah raga atau jalan jalan disisi luar Kebun Raya.
Beres rehat kita lanjutkan kembali perjalanan … melewati monumen Lawang Salapan … dan mengarah ke plaza BTM. Melalui jalan raya yang ramai kemudian berbelok masuk gang dan menyebrang sungai Cisadane … dan berbelok belok di gang sempit yang curam menanjak … dan muncullah di jalan Raya Ciapus.
Sepeda mulai merayap menanjak dan terus menanjak …. jalanan tidak terlalu ramai, jadi meskipun menanjak tapi tetap nyaman karena tidak terlalu banyak mobil motor yang lalu lalang. Tanjakan jalan raya Ciapus meskipun tidak terlalu curam tapi karena panjang jadi bikin engap.
Disatu titik kita belok kiri …. Jalanan relative datar dan terus berkelok kelok dan muncuk di suatu jalan dan dari sini kembali menanjak … merayap terus … jalananya tidak terlalu lebar dan berkolak kelok …. dan sampailah dipertigaan … jika lurus menuju Pondok Bitung dan jika diteruskan akan menuju Situs Batu Kursi dan Situs Batu Aseupan. Ohhh iya … kalau mau cari tanaman hias … main main ke Pondok Bitung ini …. Tanamannya bener bener murce … beda jauh harganya dengan di kota … apalagi harga di Jakarta … sudah saya buktikan …. sekalian promosi usaha kecil petani bunga 🙂
Di pertigaan ini kita ambil belok kiri … menanjak landai dan sedikit rolling.
Untuk memastikan arah kita bertanya pada warga lokal … Katanya nanti ketemu pertigaan yang menanjak, masuk kesana. “Dari sini masih jauh ngga …. ?” … “ngga terlalu jauh sih … cuman jalannya menanjak … “ kata warga lokal.
Hmmmm … kata kata menanjaknya itu begitu ditekankan …. dan mukanya sedikit cengar cengir …. Hmmm ….
Perjalanan dilanjutkan, tidak jauh dari saya konsultasi eh … tanya jawab dengan warga lokal ada pertigaan …. Jika diteruskan mendatar dan jika belok kanan … langsung menanjak ….
Gileeee … ini sih bener bener tanjakan … menanjak curam tidak kira kira.
Saya diam termangu … si om langsung tancap …. perlahan merambat ke atas dan terus ke atas dan menghilang di belokan. Mau tidak mau sayapun juga harus bergerak … gigi sudah langsung di pindahkan ke yang paling ringan … dan arggghh … merambat menanjak gilaaa …. terengah engah … kayuhan sangat berattt … merayap pelan dan ketika sampai di belokan … saya terperanjat …. gila belok dan masih menanjak miring goskil … napas satu dua … peluh bercucuran … hampir menyerah … tapi tanggung .. tanggung … tanggung … akhirnya sampai titik aman … rehat atur napas … untungnya tanjakannya beraspal mulus.

Lanjut lagi … menanjak lagi … pokoknya tanjakannya bener bener bikin merem melek … saking disiksanya …. Rehat lagi … atur napas sambil memandang tanjakan di depan …. Ngga ada habis habisnya.
Baca lebih lanjut