Tanjakan Pedes Gowesable – Tanjakan Sukajaya

Semingguan hujan terus …. Kemungkinan di hari minggu juga akan hujan.
Destinasi yang bisa bikin hangat meskipun diterpa dinginnya hujan …. tanjakan.

Cari destinasi tanjakan … yang terasa pedes … tapi ngga ekstem ekstrem banget … lalu lintas sepi, jadi masih nyaman digowes sambil termehek mehek. Salah satu tanjakan yang terbayang adalah tanjakan Sukajaya …. Masuk kriteria di atas dan masih sepi pegowes main kesana.

Gradient tanjakan Sukajaya maksimum di 20%, sebagai komparasi, tanjakan yang cukup popular … tanjakan KM nol Sentul gradient maksimumnya di 17%.

Awan mendung kelabu di minggu pagi … sepeda tetap bergerak, menyusuri Kalimalang mengarah ke Cileungsi. Sepanjang perjalanan relative sepi pegowes …. mungkin khawatir turun hujan.

Tak terasa sudah sampai di tikum Metland Cileungsi, selang 5 menitan si om muncul dan kembali sepeda bergerak melintasi taman buah Mekarsari dan terus roda sepeda berputar.

Sebentar rehat di tugu beriman Jonggol …. Biasanya di tugu ini ada pegowes yang kumpul … saat ini sepi … tidak ada sama sekali, kecuali kita berdua.

Sepeda kembali bergerak, melintasi pasar Jonggol .. dan terus … melewati pasar Dayeuh … dan terus … melewati destinasi wisata Sungai Cipamingkis yang cukup ramai.

— restoran sawah setelah destinasi wisata Sungai Cipamingkis

Gowesan terus berlanjut mengikuti jalanan yang berkolak kelok, melintasi beberapa area perumahan atau villa kebun yang dibangun di lereng gunung Klapanunggal di sisi kanan jalan.

Dan 52 km kemudian sampailah di belokan titik masuk menuju tanjakan Sukajaya.
Dari titik ini sampai ke titik atas destinasi sekitar 3 km, tapi karena menanjak … bisa di capai 20 menit …. 1 jam … bahkan mungkin 2 jam …. tergantung gowesernya saja.

Sepeda belok masuk ke jalan desa yang lebih kecil, jalan cor-an semen, melewati perkampungan … menanjak landai dan landai, hitung hitung pemanasan.

Baca lebih lanjut

Gowes berpindah yang lebih indah bersih sepi – Curug Areuy

Sudah semingguan ini cuaca sangat cerah menyengat, kondisi yang tepat untuk menjelajah jalan baru di pebukitan Hambalang. Cuaca panas maka jalanan tanah kering padat …. bisa dilalui sepeda dengan nyaman …. hanya sengatan mataharinya saja yang nanti bakalan menyengit.

Di hari Minggu dengan diiringi sinar matahari pagi yang terik, sepeda bergerak melintasi Pondok Gede dan sampailah di tikum Cibubur. Ketika sedang menanti si om … awan makin mendung dan mendung …. hmmm

Si om datang … basa basi sedikit … dan sepeda meluncur mengarah ke Citeureup.
Sampai di area ruko perumahan Podomoro …. hujan turun … kita berteduh di emperan ruko … dan hujan semakin deras mengguyur. Duduk duduk cukup lama …. dan ketika hujan sudah agak sedikit mereda … masih rintik rintik … kita berangkat melanjutkan perjalanan. Jalan perlahan di jalanan aspal yang basah, menghindari cepret ban belakang.

Jalan sekitar 2 kiloan dari tempat berteduh tadi …. hujan kembali turun, kita berteduh lagi di bawah bedeng di pinggir jalan … dan hujan semakin lebat, perasaan sih lebih lebat dari hujan yang pertama. Lama juga menanti hujan …. diputuskan tidak akan menuju pebukitan Hambalang … jalanan tanah merah lembek becek akan jadi masalah besar … bakalan nelongso sengsara.

Baca lebih lanjut