Target gowes kali ini berwisata ke Saung Ranggon.
Setelah goggling sana sini akhirnya di temukan area Saung Ranggon.
Areanya ada di daerah Cikedokan Bekasi.
Saung Ranggon ini berdasarkan data yang di collect dari internet adalah :
Kabarna bangunan tertua di daerah Cikarang Barat – Bekasi, dibangun abad ke 16 oleh Pangeran Rangga, putra Pangeran Jayakarta. Saung Ranggon merupkan basis perlawanan masyarakat Bekasi terhadap penjajah Belanda.
Berbekal arah yang di install di gps holux sport, saya melaju seorang diri dari area Kalimalang. Perjalanan datar datar saja, mendekat ke arah Saung Ranggon malah saya menjauh dari rute yang di rencanakan di gps. Kadung sudah di area ini, setelah di perhatikan di titik mana saya mulai menjauh dari rute. Di gps menunjukkan arah ke galengan sawah yang cukup besar. Membelah sawah menuju daerah pepohonan di seberang. Ragu .. tapi sudah kepalang tanggung, langsung sikat kesana saja dah ….
Benar juga .. tahunya galengan sawahnya terputus … harus nyemplung ke lumpur … kagok negro .. untung saya pakai sandal crocs. Sepeda dipanggul .. clep .. clep .. kaki nancep di lumpur. Cuci kaki dulu di selokan sawah. Ada ibu petani di sana “Saung Ranggon ke arah mana bu ?” .. “terus saja .. ikutin jalan, ga teralu jauh lagi “ .. yihaaa …
Akhirnya sampai juga di Saung Ranggon. Letaknya di tepi jalan desa. . Jalanannya beton cor dan masuk mobil. Salah bikin rute nih … malah masuk ke sawah.
Saung Ranggon daerahnya adem banyak pohon pohon. Terletak di daerah perkampungan. Rumah penduduknya masih jarang jarang dengan pekarangan cukup besar dan banyak pohonnya.
Di area Saung Ranggon ini ada rumah, mungkin rumah penjaganya. Sepi disini … foto foto .. lalu gowes lagi.
Jalan pulang di buat track memutar, ke jalan Cibarusah yang ramai banyak sekali kendaran motor mobil plus angkot. Melewati Taman Buaya Cibarusah. Tempat rekreasi .. sepi .. tidak ada pengunjung, dan terlihat tidak terawat, sayang sekali.
Lalu melewati masjid unik, masjid yang ada perahu di depannya.
Sesuai arah GPS menunjukkan belok ke kiri, masuk lagi jalanan desa yang berbatu dan berlubang lubang.
Pada satu titik gps menunjukkan belok tapi tidak ada jalan disana, yang ada kebon. Ya .. sudah mendingan ikutin jalan desa aja, tinggal mencari belokan belokan yang arahnya menuju ke rumah.
Tapi .. ternyata disinilah dimulai petualangan yang aneh … di setiap belokan saya mencari arah yang menuju rumah. Tapi saya semakin nyasar kemana mana .. jalanannya menjadi setapak dan berada di area kebun penduduk. Setelah belok sana belok sini, setiap saya perhatikan gps .. koq tidak jauh dari Saung Ranggon. Kemudian gowes lagi … perasaaan sudah jauh .. tapi setelah di check di gps ternyata tetap tidak jauh dari Saung Ranggon. Mana di daerah kebun kebun begini, tidak ada penduduk.
Didaerah sepi begini ketemu orang juga takut .. serba salah nih .. sinyal handphone juga nge-blank … saya berdoa dan bacaan bacaan ayat al-quran, seteah kluyura kesana kemari akhirnya menemukan perkampungan. Tanya arah lagi .. dan mulai ketemu jalanan desa yang bisa dilalui mobil ..
Allhamdulillah akhirnya sampai jalan raya … laju terus .. sampai juga kalimalang … dan akhirnya rumah. Sampai rumah jam 3an. Dengan total km 90-an km lebih.
Setelah di upload di computer dari GPS, ternyata memang saya hanya berputar putar di area sekitar Saung Ranggon.
Aneh … tidak tahu apa yang terjadi …
Lokasi Saung Ranggon (atau suka disebut juga Saung Rangga) : Desa Cikedokan, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Koordinat google maps Saung Ranggon -6.337498, 107.070002
Koordinat google maps Taman Buaya Cibarusah -6.393303, 107.103203
3 Februari 2013
Dari dulu saya search lokasi wisata daerah Bekasi, namun hasilnya selalu NIHIL.
Setelah tahu Saung Ranggon ini, akhirnya saya bisa nyebut kota tempat saya tinggal ini tidak hanya sebagai “Kota Debu”.
Kalo boleh tahu, bisa bawa motor ke lokasi? (Saya dari Harapan Jaya, Bekasi Utara)
Bisa tolong kirim koordinat utk Google Maps-nya?
Soalnya dr kemarin saya insert koordinatnya tp gagal terus.
Makasih…
http://makanangin-travel.blogspot.com/
sampai lokasi bisa pakai motor, jalanannya di area saung sudah di beton, asal pilih jalan yang benar saja ke sana. Koordinat berdasarkan google maps dari internet adalah 06º 20′ 298″ S, 107º 0′.204″ E
Halo, saya baru lihat lagi nih!
Trima kasih atas panduannya…
Blog-nya menginspirasi…
Misi sudah tercapai Okt 2013 lalu. Nggak nyangka, ternyata nggak jauh dari Bekasi yang penuh polusi knalpot masih ada pedesaan yg terlihat hijau. Absurd bagi saya. hehehe….
Kini saya malah penasaran sama foto terakhir ente yang ada jembatan n pohon2 bambunya. Masih di sekitar situ kah?
“Leave nothing but footprints. Take nothing but pictures. Kill nothing but time”
http://makanangin-travel.blogspot.com/
halo…
di daerah bekasi sebelah sana masih banyak daerah yang rimbun2.
foto pohon bambu dan jembatan keduanya letaknya berdekatan, dan tidak terlalu jauh dari Saung Ranggon. Letaknya saya tidak tahu persis karena blusukan kesana kemari.
Halo agan bersapedahan…
Cerita tentang eksplorasi ane ke Saung Ranggon baru saja selesai. Postingan saya bercerita lebih ke journey-nya.
Dan tidak lupa saya mencantumkan link sumber info sebagai inspirasi blusukan saya, yaitu blog agan.
http://makanangin-travel.blogspot.com/2014/03/road-less-traveled-saung-ranggon.html
Terima kasih banyak…
saya sudah baca blog Tukang Makan Angin, tulisan2-nya sangat menarik dan seru2.
semangat explore yang tinggi … nanti akan menemukan banyak tempat2 yang menarik
sehingga bisa jadi acuan dan inspirasi untuk kita2 pergi ke sana.
salam
Ngeri juga ya di daerah perkotaan juga bisa tersesat
daerahnya agak ke pelosok sih, jadi masih tersisa kebun2 dan pesawahan penduduk, bukan serasa di kota tapi di pedesaan
itu dikampung ane gan, kata orang baca2 biar ga tersesat,,:)
saya sudah baca2 gps.. masih tersesat 😀
Sy sering gowes lewat situ dan saya tau lokasi pematang sawah yg Om maksud, tp sy gk tau kalo lurus dari sawah ada Saung Bersejarah padahal sy pernah lewat jalan dpn Saung , gk jauh dari situ di pinggir jalan Raya Setu Serang ada warung belut , sy suka mampir makan di situ kalo gowes jalur itu
wah kalau sering lewat sini .. bisa mampir ke Saung Ranggon .. 🙂
kalau saya sih … kalau lewat sini lagi ingin mampir ke warung belutnya .. sudah lama ga makan belut