Peninggalan sejarah ditepi perumahan mewah Sentul – Batu Kedok

Tanpa sengaja saya menemukan informasi peninggalan kerajaan Padjajaran di dekat perumahan elit daerah Bogor.

Batu Kedok namanya ….

tidak popular … cari cari informasi mengenai lokasinya … tidak mendapatkah lokasi yang pasti … hanya ancer ancernya saja. Tidak masalah … pergi kesana saja, nanti tinggal tanya tanya sekalian berpetualang.

Sepeda bergerak melintasi bawah tol Becakayu Kalimalang terus melewati ke Pondok Gede.
Menanti sebentar di Cibubur dan lanjut kembali ketika si om datang. Gowes santai mengarah Sentul.
Dan 40 km ++ sampai di perempatan love Sentul. Lanjut menyebrang jembatan di sisi resto Ah Poong Sentul, masuk ke dalam jalan kecil dan muncul di sisi tol Jagorawi.

Terus bergerak … gowesan terasa memberat karena jalanan landai menanjak terus.
Mengikuti GPS, sebelum bundaran perumahan Summarecon Bogor, sepeda belok kiri melewati café Truntung Teduh yang ada di sisi sungai, baru kali ini saya tahu ada café ini ….

GPS mengarahkan masuk ke dalam gang kecil … ini potong kompas sih … dan muncul di depan Masjid Jami Al Ikhlas desa Cibedug Girang. Sebetulnya di dekat masjid ini ada curug … namanya curug Cibedug Girang … saya pernah ke curug ini … curugnya tidak tinggi .. sepi .. asyiklah untuk bersantai.

Baca lebih lanjut

Tidak banyak yang tahu benteng Belanda di Surabaya – Benteng Kedung Cowek

— jalan menuju benteng Kedung Cowek

Pas lagi ada urusan di Surabaya
Beberapa hari ada di Surabaya

Ada momen momen senggang di pagi hari … bisalah untuk sesepedahan.
Cek cek dari sekitaran tempat tinggal sementara spot apa yang menarik dan tidak perlu pakai lama …

Dalam radius 15 km-an … ada beberapa spot menarik, pantai kenjeran, wisata mangrove, jembatan suramadu … dan .. ehhh … ada spot yang menarik, tidak popular … suatu benteng peninggalan Belanda … benteng Kedung Cowek …. hmmm menarik … menarik
Selama ini saya tidak pernah mendengar kalau di Surabaya ada benteng Belanda.

Jam 7 kurang berangkat …
Sebelumnya sudah cari cari sepeda dulu yang dapat dipakai … dan taraaaa … dapat sepeda lipat Cina … modelnya seperti seli 16 dari fnhon atau juga element troy …. Mereknya Sakony … harganya murah meriah … part2-nya pakai merek cina … tidak masalah yang penting bisa digowes dan ban-nya berputar.

Bergerak melintasi jalanan yang lebar dan sepi di area Pakuwon City.
Sepeda terus bergerak dengan nyantai …. Pakai ban 16 terasa lebih bumpy dan butuh effort lebih untuk mengayuh lebih cepat, jadi mending enjoy saja …. Gowes santai sambil menikmati suasana pagi Surabaya.

Baca lebih lanjut

Spot unik dan eksotis – Curug Pasir Eurih

Dari beberapa tempat yang pernah saya kunjungi sambil gowes di sekitaran Bogor …. tempat ini termasuk yang unik … tidak hanya unik tapi juga eksotis.

Tidak pernah sebelumnya dengar nama ini … curug Pasir Eurih.
Tidak popular … di googling-pun sedikit sekali infonya dan tidak begitu jelas.

Jadi pergi kesana … hanya pergi ke tempat baru saja … dan tidak berharap banyak … tidak berharap sesuatu yang wow.

Pergi gowes di minggu pagi, melewati Pondok Gede, Cibubur, jalan raya Cibinong Bogor dan memutari Kebun Raya Bogor kemudian berbelok di Bogor Trade Mall.

Bergerak melintas jalan Ciapus dan belok kanan mengarah ke arah Sindang Barang.
Sepeda terus menerus melalui pemukiman padat … sepanjang jalan melewati rumah, hampir tidak ada area kosong.

Baca lebih lanjut

area terlupakan di gunung Geulis

Terlupakan …
Tempat yang sebelumnya hidup entah mengapa “ditinggalkan” terlupakan.
Begitulah nasib suatu tempat di daerah gunung Geulis … menyisakan villa villa yang terbengkalai hancur.

Jam 7 lebih sepeda baru bergerak meninggalkan rumah.
Dibumbui sedikit drama perjalanan, janjian 7.45 dan hampir jam 8 sampai di tikum.
Si om sudah duduk menanti … ngobrol ngobrol sebentar dan ada kelompok goweser yang membutuhkan tools buka rantai … dan setelah beres …. kembali perjalanan berlanjut.

Sejam-an kemudian sepeda menyebrang bundaran love Sentul, melewati restoran Ah Poong, sebrangi jembatan, menyusuri gang perkampungan padat .. melintas jalan setapak di kebon penduduk, membelah lagi perkampungan padat dan muncul di jalan kampung yang lebih besar.

Sepeda bergerak landai menanjak di daerah jalan perkampungan … daerah yang belum pernah saya lalui, sehingga banyak sekali yang baru saya lihat.
Tak lama kemudian sepeda menurun kebawah, melewati jembatan … dahulu jembatan ini unik … jembatan beratap, tapi saat ini sudah seperti jembatan biasa tanpa atap, tidak ada keunikan sama sekali.

Selepas jembatan ini, mulai menanjak kembali, melewati perkampungan. Jalannya hanya bisa dilalui satu mobil dan lama lama mengecil hanya bisa dilalui motor. Tanjakannya makin berasa, dan sampai ujung kampung …. Kemudian jalur masuk ke dalam area hijau lapangan golf Gunung Geulis. Jadi ini adalah jalur lewat penduduk sini dari dulu dan kemudian terpotong oleh lapangan golf.

Untuk melintasi jalur yang membelah lapangan golf ini, kita harus menunggu aba aba dari security … jika aman – tidak ada pegolf yang sedang pukul bola ke area tersebut, maka kita diperbolehkan melintas. Jarang jarang sesepedahan melintas area hijau lapangan golf … kita bisa melihat dari dekat aktifitas golfers dan caddy caddy-nya. Asyik juga ya … kalau sesepedahan panas panas terus dipayungi oleh caddy2 yang kece begini … hehehe.

Dari sebelum lapangan golf dan setelahnya tanjakan makin menantang. Selepas area lapangan golf areanya masih rindang hijau hijau pepohonan cukup lebat dan sepi … sehingga asyiklah untuk menanjak ngos ngos-an.

Jalur ini nongol di jalan raya Gunung Geulis … kita belok kanan meneruskan perjalanan tanjakan. Di jalur ini lalu lintas relatif ramai … mobil dan motor lalu lalang. Jalannya mulus lebar dan … menanjak.
Gowes santai perlahan … seolah olah menikmati tanjakan … si om sudah melesat menjauh meninggalkan saya yang ngap ngapan.

Baca lebih lanjut

Ngopi hitam di Gunung Batu via Nyengcle

— perjalanan menuju gunung Batu Jonggol melalui rute Nyengcle

Musim hujan ….
Inginnya jalan jalan melalui rute yang didominasi aspal pemandangan keren …. apalagi jika jalurnya belum pernah saya lewati menuju destinasi yang menarik.

Destinasi menarik yang tidak pernah bosan dikunjungi adalah Gunung Batu Jonggol (GunBat), spot-nya benar benar iconic. Spot iconic yang tidak membosankan untuk dikunjungi.

Banyak jalan menuju GunBat, melalui Dayeh Sukamakmur, via Mengker, … melalui jalur belakang juga bisa … sambil apruk aprukan off road. Atau juga bisa melaui jalur jalur lainya …. salah satunya melalui rute Nyengcle ….
Unik banget ya Nyengcle … dalam bahasa sunda artinya posisinya berada di ujung puncak atau ujung tepian …

Setelah hampir semingguan selalu hujan … pagi ini jalanan kering, matahari bersinar … kayuhan sepeda bergerak semangat menyusuri jalanan menuju tikum. Hampir 1 jam … sampai di tikum CIleungsi bersamaan dengan si om mendarat.

Baca lebih lanjut

Berputar melipir pebukitan Cibadak Sentul

Ada satu rute yang belum pernah saya tuntaskan dalam satu putaran … kalau kata anak sepeda zaman now … loop … ngelopp
Rutenya memang banyak tanjakan … tanjakan demi tanjakan, dari tanjakan biasa biasa saja sampai yang menantang …. tapi suasana dan pemandangannya oke banget … banyak melewati beberapa destinasi wisata …. jadi penasaran aja

Mungkin ini saatnya untuk nge-loop … ya kapan lagi.

7.45 janjian sama si om di tikum cibubur … belum waktunya si om sudah nongol.
Sedikit bercakap cakap … lalu lanjut, melewati sisi tol Jagorawi, bolak belok dan … belok kiri di pasar Citeureup mengarah ke daerah Tajur Sukamakmur.

Sepeda terus bergerak dan aura luar kota makin terasa … rumah rumah semakin berkurang dan berganti dengan suasana hijau. Tebing putih gunung kapur Klapanunggal terlihat di sisi kiri jauh, jalanan semakin sering berkolak kelok.

Gowesan semakin sering pelan … beberapa tanjakan sudah terlewati dan masih banyak tanjakan lain yang harus dilewati. Lembah lembah dan gunung gunung di daerah Sukamakmur menjadi teman perjalanan.

Baca lebih lanjut

Ngopi di Saung Tepi Sawah Lereng gunung Klapanunggal

Selama ini kluyuran kesana kemari … kota, gunung, sungai bahkan sampai blusukan terabas semak semak mencari spot ngopi yang asyik.
Ngopi disana sini … tapi belum pernah ngopi di tepi sawah …. lebih tepatnya disaung tepi sawah.
Jadi pengen ngopi di tepi sawah, di pesawahan yang jarang dikunjungi orang biasa … bukan berada di pelintasan lalu lalang … biar petualangannya lebih berasa sedikit.

Lokasi sawah seperti itu yang terbayang adalah di lereng gunung Klapanunggal, posisinya agak sedikit melosok …

Minggu pagi bersinar cukup cerah … dan sudah beberapa hari ini tidak turun hujan lebat …. hanya hujan ringan … saat yang cocok untuk berpetualang kesana … karena selain harus melewati jalur tanah, juga harus menyebrang sungai besar.

Sepeda begerak melalui Kalimalang, melintas Pondok Gede dan sampai di tikum perempatan Cibubur … menanti sejenak dan tepat sebelum waktu janjian 7.45 …. si om nongol ….
Ngobrol ngobrol sejenak tentang destinasi yang akan dituju … katanya mudah2-an dihulu tidak hujan besar sehingga sungainya tidak meluap …. Ya oke kita bergerak menuju kesana … jika nanti kondisi sungai dibagian bawah gunung, meluap maka kita harus mengganti destinasi.

Kembali sepeda bergerak melintasi perumahan Podomoro Cimanggis lalu menyusuri gang di sisi luar tol Jagorawi dan muncul di pintu tol Gunung Putri kemudian sepeda mengarah ke area pabrik semen Citeureup. Ketika menyeberang jembatan …. aliran sungai cukup besar … hmmm … tapi sungai yang dibawah ini sudah pertemuan dari beberapa sungai cukup besar di atas sana jadi debitnya besar. Mudah2-an sungai di atas sana air debitnya tidak sebesar ini.

Sepeda bergerak melintasi kawasan pabrik semen dan terus ke arah belakang kemudian belok kanan menanjak mulai menyusuri perkampungan yang ada di lereng gunung Klapanunggal. Kontur tanahnya berbukit … jalan naik turun, dengan dominasi tanjakan.
Setelah lumayan menanjak dan menurun … kita berada di ujung desa … jalanan menurun kebawah dan sampai di area pesawahan. Dari sini kita bisa melihat sungai besar yang nanti akan di seberangi di arah hulu …. Allhamdulillah … debit airnya kecil … sungainya dangkal.

Dari titik ini … di posisi kiri adalah lereng gunung hijau pepohonan dan dibelakang pepohonan itu ada tebing batu karang putih yang memanjang yang akan menemani perjalanan menanjak ke atas.

— tebing batu putih gunung Klapanunggal

Bagi penikmat tanjakan sebetulnya rute Lulut tebing kapur Klapanunggal ini asyik …. jalannya sepi, cor semen mulus, kanan kiri hijau hijau, pemandangan oke, suara burung berkicau masih sering terdengar … bahkan burung elang wara wiri masih terlihat di langit sini …. apalagi sih yang dicari … ternyata eh ternyata …. warung … ya warung … disini belum ada warung iconic yang jadi destinasi goweser …. jadinya rute ini kalah popular dengan KM nol Sentul atau Hambalang.

Baca lebih lanjut

Satu tempat di gunung Salak tidak popular tapi keren dan wah

— pandangan dari AuntyLa camping ke kota Bogor

Ada satu tempat yang bukin terpesona
Terpesona karena crowded
Crowded sama spot camping dan glamping
Dalam satu area ada banyak tempat glamping
Suatu tempat yang mewah …. tidak hanya Glamour camping … tapi café atau resto berkonsep alam yang wah juga ada disini … bikin heran …

Berarti area tersebut view-nya keren ….

Tempat ini … tidak sengaja saya menemukan tempat ini.

Sebetulnya tujuan awal hanya pergi ke satu tempat yang tinggi .. disatu kaki gunung yang udaranya segar, memiliki pemandangan keren dan … tempat tersebut belum pernah saya kunjungi.
Maka dipilihlah satu spot di lereng gunung Salak … tepatnya di atas curug Putri Pelangi.

Perjalanan akan didominasi tanjakan tanjakan manja dan cantik … hmmm oke oke, namanya juga pergi mencari spot keren di ketinggian … ya gimana lagi … enjoy aja.

Minggu pagi matahari bersinar terang … cerah …
Semangat untuk bergerak, mudah2-an terus cerah bersinar seharian.

Baca lebih lanjut

Spot getaway yang keren – Gunung Butik – Hanjawong

Gunung Butik
Baru dengar saya nama gunung ini …
Kenapa disebut Butik … apa karena disana tempat berkumpulnya para desainer …

Hmm .. menarik .. menarik …
Bikin pemasaran .. ehh penasaran

Berangkatlah ke gunung Butik
Pergi ke tempat baru selalu excited

Langit sedikit mendung … entahlah bakalan hujan atau tidak …
Sepeda tetap bergerak melintas Kalimalang, melewati Kamala Lagoon, kelak kelok melintas Kemang Pratama, terus bergerak dan sampailah di tikum …. Metland Cileungsi.

Janjian jam 8 … jam 7.58 … si om datang
Tanpa banyak cingcong, ban sepeda segera berputar melewati Taman Buah Mekarsari dan terus mengarah ke Jonggol.

Berbelok di pertigaan tugu Jonggol Tegar Beriman …. beberapa goweser sedang berkumpul disana. Melewati pertigaan alun alun Jonggol, sepeda bergerak ke arah Sukamakmur.

Perjalanan mulai menanjak dan kadang ada turunan … menurun menuju pasar Dayeuh … dan jalanan banjir … ehhh tepatnya air meluber dari selokan di pinggir jalan … berkali kali lewat jalan ini … baru kali ini melintas pada saat “banjir” … dan ternyata di bagian depan … dijalanan yang bersebelahan dengan sungai kecil … terdapat bekas bekas “banjir” di jalanan, lumpur dan kerikil … dikarenakan air yang meluber dari sungai yang ada disisi jalan.

Sepertinya terjadi hujan besar di daerah sini …
Sepeda santai bergerak dan tak terasa melewati wisata sungai Cipamingkis yang mulai ramai didatangi wisatawan, menyusuri jalanan yang berkolak kelok dengan dominasi tanjakan yang tidak curam.

Baca lebih lanjut

Mengunjungi daerah kuno Cibuaya – Lemah Duwur Wadon

— di “pulau” itu situs Lemah Duwur Wadon berada

Daerah kuno di area Pasundan selama ini yang terkenal adalah area kota Bogor, karena disana banyak ditemukan peninggalan dari zaman prasejarah sampai zaman kerajaan.

Tapi sebenarnya ada lagi area kuno di Pasundan yang sudah dihuni sejak lama …. yaitu daerah Karawang tepatnya di sekitaran area Batujaya – Cibuaya. Disana terdapat peninggalan peninggalan Sunda kuno dan dipercayai sebagai peninggalan kerajaan Tarumanegara pada tahun 300 sampai 400-an masehi.

Situs yang dituju adalah yang berada di area Cibuaya …. Tahun 2019 pernah kesini mengunjungi situs Cibuaya atau lebih tepatnya ke situs Lemah Duwur Lanang. Di area Cibuaya. Menurut kabar … sebetulnya disana diketemukan beberapa bangunan peninggalan zaman dahulu yang yang tersebar di beberapa tempat … tapi banyak peninggalan peninggalan tersebut yang hilang atau hancur rusak … dan yang masih tersisa adalah Lemah Duwur Lanang dan Lemah Duwur Wadon.

Info maupun foto mengenai Lemah Duwur Wadon cari cari di internet sangat minim bahkan foto fotonya tidak ada …. jadi bikin penasaran …. Seperti apa sih bentuknya Lemah Duwur Wadon ini.
Akhirnya … daripada kepenasaranan … lebih baik pergi kesana melihat langsung dengan kepala sendiri dan juga kepala teman … karena kita akan gowes berdua menuju situs tersebut.

Menuju area Cibuaya Karawang … 99% adalah jalur datar … melintas ratusan bahkan ribuan hektar lumbung padi pesawahan Bekasi dan Karawang … tidak hanya datar … rute menuju kesana .. minim belokan … dominasi jalanan lurus lurus dan terus lurus … sesekali saja ada belokan.

Baca lebih lanjut