Melihat yang Belum Pernah — Eurih Bike Park dan Telaga Hijau Indocement

Di Tajur Citeureup, ada danau yang telah bikin penasaran selama ini.
Daripada terus penasaran, maka lebih baik dituntaskan saja.

Mengunjungi suatu tempat yang belum dikunjungi selalu bikin excited.
Entah setelah sampai disana … tempatnya biasa saja … atau wah … tapi perjalanan ke tempat baru selalu seru.

Minggu pagi jam 7 kurang baru berangkat, melalui Jatiwaringin, Pondok Gede dan sampailah di tikum Cibubur.

Menunggu sebentar dan banyak juga komunitas sepeda lain yang melakukan regrouping disana. Tak lama si om muncul lalu kita meluncur melewati Leuwinanggung, sisi tol Jagorawi, Citeureup … Dan sebelum pasar Kita berbelok masuk kedalam gang, bolak belok di gang yang sempit … hanya pas satu setang sepeda, untuk menghindari pasar Citeureup dan muncul kembali di jalan raya.

Jalanan mulai menanjak, perasaan jalan ramai banget … Banyak sekali motor lalu lalang …. rata rata berpasangan pasangan bahkan berombongan-berombongan … Wahhhh mungkin efek tanggal muda jadi pada pergi jalan2.

Kita melewati pintu masuk destinasi Pasirmukti … Di pintu masuk ini ada motor2 yang regrouping. Mungkin mereka ingin bermain ke curug Citeureup yang berada di perumahan yang bersebelahan dengan Pasirmukti.

Terus saja menanjak … Melewati pasar kecil dan jalan mulai menurun … Terus menurun menuju lembah yang ada sungainya.

Tapi ketika menurun sebelum mencapai dasar lembah, gps mengarahkan belok kanan … Masuk kejalan setapak dan langsung menanjak …. Termehek meheklah saya di tanjakan tanah disisi kebon pohon akasia.

Berhenti sejenak dibawah kerindangan pohon … Berteduh sebentar sambil rehat … Karena di depan masih terus menanjak tapi areanya berubah menjadi panas gersang tanpa pepohonan.

Buka bekal dulu … minum2 … Memandang ke arah jalan raya diseberangnya ada gunung Klapanunggal dan tebing batu besar memanjang, ada menyebut tebing itu dengan tebing lidah jeger.

Sedangkan arah ke depan …. Ke atas bukit, Saya melihat sesuatu yang beda …. janggal … Ada apa di atas bukit itu ??? Seperti “menara” kecil … Untuk selfie kah ???

Penasaran … Kita mengarah kesana, agak sedikit menyimpang dari rute perjalanan … Tapi tidak masalah … daripada penasaran terus.
Jalur menanjak menuju ke atas bukitMenanjak terus melalui jalan setapak ini …. Setelah Saya perhatikan … Dijalan setapak ini banyak jejak ban motor … Motor trail …. Betul …. Terdengar suara kencang knalpot2 motor trail meraung raung di bawah menuju ke atas ke arah saya.

Kita menepi sejenak membiarkan mereka lewat.

Tidak aneh jika komunitas trail lewat jalur ini, karena track ini mengarah ke bukit Hambalang … Bukit yang menjadi area permainan mereka.

Gowes dilanjutkan … menanjak dan kita belok melipir dulu untuk mengecheck “menara” yang ada di puncak bukit …. penasaran.

Ternyata menara tersebut adalah panggung untuk start downhill sepeda.
Sepi tidak ada orang lain disini … pesepedapun tidak ada. Yang sering terlihat sedang menanjak adalah kelompok motorcross … suaranya meraung meraung, mereka sepertinya sedang menuju kearah perbukitan Hambalang dengan melalui area ini.

Ketika sedang melihat lihat area … ada warga lokal yang datang, menurut beliau ini adalah track sepeda yang dibangun oleh pak haji … ternyata belakang saya tahu bahwa ini namanya Eurih Bike Park.

Tidak lama disini kitapun melanjutkan perjalanan menuju Telaga Indocement.

Eurih Bike Park
kampung Cikanteng, Desa Tajur Cieutereup, Kab Bogor
Koordinat googlemaps -6.52385, 106.91246

Telaga Hijau Indocement
kampung Cikanteng, Desa Tajur Cieutereup, Kab Bogor
Koordinat googlemaps -6.52802, 106.91142

September 2020

8 komentar di “Melihat yang Belum Pernah — Eurih Bike Park dan Telaga Hijau Indocement

  1. mantap, mmg dah bbrp mggu ngedenger ada curug dket pnambangan di hambalang, cm blm tau lwt mana’a cos wktu itu lwt daerah yg sama ma om ke danau ini, sy disamperin skurity agar ga ke dalem lg krna lokasi yg dijaga n bkn utk umum.. n jg tkut’a fake gps doang pas dah ksitu tnyata kosong.. hehe
    nggu hasil bkusukan n review’a om.. nanti baru sy ikutan nutur dr jejak om..

    • saya juga penasaran …. bisa sedikit melipir …. permasalahannya jika datang dari arah telaga, untuk mencapai ke curug itu tetap harus melalui area pertambangan, kemungkinan sudah sampai kedalam diusir security …. 😀

      Memang rencana sih akan cari jalur lain yang tidak harus melewati area tambang

Tinggalkan Balasan ke Avant Garde Batalkan balasan