Lumayan sering dengar .. gowes ke Bumi Perkemahan Kiara Payung.
Jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal ortu di Bandung, PP sekitar 55-an km. Gowes langsung menuju kampus Unpad Jatinangor. Sudah lama tidak lewat Jatinangor … sekarang di sini sudah ada kampus ITB .. besar sekali. Kuper .. ya .. dulu dekat Unpad adalah kampus Winayamukti … sekarang sudah menjadi bagian kecil dari kampus ITB.
Rencananya mau masuk ke dalam kampus bekas Unwim .. mau lihat menara Loji yang berwarna putih dan bergaya neo gothic, merupakan situs sejarah di Jatinangor. Tapi karena masih pagi dan melihat gerbang kampus yang tertutup dan satpam-nya berkersan kurang ramah .. saya tidak jadi masuk, terus aja gowes ke arah Buper … eee .. tahunya menara Loji ini ada di dekat pinggir jalan.
Berdasarkan info info di internet di sampaikan bahwa :
Area tersebut pada zaman dahulu – tahun 1800-an – adalah perkebunan karet yang luasnya mencapai 962 hektar. Pemilik perkebunan karet seorang pria berkebangsaan Jerman, bernama Baron Baud bekerja sama dengan perusahaan swasta milik Belanda.
Menara ini memiliki dua fungsi. Pertama, untuk mengawasi para penyadap karet yang ia pekerjakan. Kedua, sebagai penanda waktu kerja para penyadap karet. Tapi sayangnya, loncengnya sudah hilang dicuri pada tahun 1980.
Setelah foto – foto, saya turun lagi ke bawah masuk ke dalam kampus Unpad.
Ini adalah pertama kalinya saya masuk ke kampus Unpad … sudah banyak pepohonannya .. cukup rimbun .. kampusnya besar. Setelah muter muter .. saya melalui jembatan cincin dekat dengan fakultas komunikasi.
Jembatan ini dibangun oleh perusahaan kereta api Belanda yang bernama Staat Spoorwagen Verenidge Spoorwegbedrijf pada tahun 1918 untuk membawa hasil perkebunan karet. Tapi sekarang menjadi jembatan penghubung dari kampus ke tempat desa sebelah, terutaram untuk mahasiswa yang kost di desa tersebut.
Setelah menyebrang jembatan .. kemudian melalui jalanan desa .. menanjak terus ke atas .. .. kemudian berbelok ke jalanan tanah .. masuk area perkebunan … dan muncul muncul di area Buper Kiara Payung. Ini merupakan jalan alternatif … umumnya para penggowes melewati jalanan utama dari sisi kampus Unpad terus ke atas.
Setelah puter puter di dalam Buper .. areanya asri sekali disini … enak untuk camping … di beberapa tempat ada gedung gedung .. tidak tahu apa fungsinya. Kemudian saya menemukan warung warung dan tempat perpakiran sepeda. Kata penjual warung kalau sabtu minggu disini sangat ramai oleh para penggowes.
Menurut saya yang paling asik disini adalah waktu pulangnya … dari Buper melalui jalanan utama ke arah kampus Unpad … jalanannya aspal mulus .. tidak ada polisi tidur dan tidak melalui perkampungan … dan turunannya tidak terlalu curam … jadi tinggal nyali aja … bisa ngebut gila gilaan … saya sih hanya sampai 40-an sudah jiper …
koordinat google maps Kiara Payung -6.900805, 107.764435
14 Agustus 2013