Mencari Inspirasi di Asian Para Games 2018

Kalau tidak dipaksain.. kapan lagi … momennya akan lewat sudah … bagai cinta yang sudah lewat Akhirnya kesampaian juga… di injury time.. di akhir akhir momen Asian Para Games … dalam jadwal saya yang senggang … ingat ya senggang bukan padat … di hari jumat saya hadir. Jam 9-an sudah sampai di komplek velodrome Rawamangun … wah bener2 manglingi… beda banget dengan kondisi yang lama. Sekarang terlihat modern … bersih… dan kerennn. Jumat pagi ini kondisi diluar tidak ramai.. mungkin karena hari kerja ya .. terlihat rombongan2 anak sekolah berdatangan berkelompok kelompok dari berbagai sekolah. Ada yang sibuk berkumpul dan ada pula yang berebutan foto bareng Momo … si Elang maskot Asian Para Games. Bayar tiket 25 ribu .. dapat gelang kertas, melewati pemeriksaan xray tas … pemeriksaan tiket di check tidak diperbolehkan bawa makanan dan minuman kedalam, saya ga bawa yang aneh2 .. bisa dikatakan hanya bawa badan doang sama dompet sama kamera sama pernak pernik.. banyak banget sih.. .. pokoknya saya masuk ke dalam gedung velodrome.
Wowww….keren tempatnya, adem ber-ac dan tempatnya duduknya bagus.. enak duduknya, pandangan ke track-nya juga jelas. Bahkan ada space khusus untuk penonton kursi roda.
Velodrome ini disiapkan untuk memenuhi standar internasional yang tinggi dari Federasi Sepeda Dunia (UCI). Ada dua spesialis kontraktor trek yang direkomendasikan oleh UCI, Indonesia memilih Velo Track dari Jerman dengan designernya Ralph Schurmann yang merupakan arsitek lintasan balap sepeda terbaik di dunia saat ini. Tim berjumlah 18 orang mendesain dan membangun dari struktur, kuda kuda, kerapatan kayu yang dipasang, hingga kemiringan trek di setiap lintasan dan tikungan. Menggunakan kayu khusus, kayu cemara yang di impor dari Siberia. Sehingga total membutuhkan dana sebesar Rp 665 miliar untuk membangun area velodrome ini. Dan hasilnya …. selain mendapatkan sertifikasi level 1 dari UCI juga dinyatakan sebagai velodrome termegah seAsia. Saat saya datang belum jadwal pertandingan, masih pemanasan…. beberapa atlet berlatih di track, ada sepeda tandem berdua dan ada juga sepeda solo. Saya berjalan mengelilingi track, ada kran air minum gratis, toilet dan mushola semuanya ada di lantai penonton. Melihat atlet difabel yang berlatih dengan semangat … dengan segala keterbasan mereka… membuat saya termenung … kenapa saya gampang komplain .. gampang menyerah … pikiran negatif.. Mereka benar benar memberikan semangat positif… memberikan inspirasi, saya harus penuh syukur dalam menjalani kehidupan … apalagi dianugerahi keadaan yang sempurna.

M Fadli peraih medali Emas  nomor individual putra C4 4.000 meter

MC menyampaikan lomba akan dimulai dan sekolompok relawan berkumpul ditengah dan berjoget joget diiringi lagu Para Asian Games yang energik … dan diikuti para anak anak sekolah yang semangat ikutan berjoget rame rame asyik di tempat duduk penonton. Kemudian dilanjutkan atraksi duo perkusi cowo cewe yang meriah dan membangun semangat… cocok untuk para atlet yang sedang siap siap bertanding.
Pertandingan dimulai.. satu satu atlet berlaga ditrack : Indonesia, Malaysia, China, Iran dan Jepang.
Ini adalah babak kualifikasi.. dan untuk sementara atlet China memimpin babak kualifikasi.
Waktu jualah yang memisahkan, tidak bisa berlama lama.. padahal lagi enjoy banget nih .. lagi nonton seru. Saatnya pergi .. paling tidak kesampaian untuk menjadi saksi langsung Asian Para Games 2018. Jumat 12 Oktober 2018    

8 komentar di “Mencari Inspirasi di Asian Para Games 2018

    • meskipun untuk yang tidak suka balap sepeda, jika kesini .. duduk di velodrome-nya yang nyaman dan merasakan suasananya .. kayaknya bakalan ikutan gembira ..
      haha .. atlet kw 3 nonton atlet ori 🙂
      salam

Tinggalkan Balasan ke ndesoedisi Batalkan balasan