Dari beberapa mesjid bersejarah di Bekasi ada satu mesjid yang ingin sekali saya kunjungi…. Mesjid Al Alam Blacan yang ada di tengah tengah hamparan tambak ikan di pantai Bekasi.
Niatnya sudah lama banget … bertahun tahun bahkan… akhirnya dengan izin Allah swt kesampaian juga.
Untuk menuju kesana biasanya orang memarkirkan kendaraan di jembatan Muara kali Blacan dan naik perahu ke mesjidnya. Tapi dari foto2 di internet .. koq ada motor di mesjid … artinya bisa dilalui lewat jalanan darat.
Check dari google maps versi satelit dan dibuatkan rute untuk menuju kesana melalui pematang atau jalan setapak yang membelah tambak tambak ikan yang luas. Dan jika mau kesana lewat darat harus dimusim kemarau … kalau musim hujan.. jalanan tanah yang harus dilalui sekitar 5 km menjadi lembek berlumpur dan di beberapa titik pasti terendam air … banjir .. intinya kalau musim hujan kesini lewat jalan darat .. cari masalah, gunakan jalur perahu.
Sekarang saat yang tepat. .. sudah beberapa hari tidak turun hujan.. eh.. turun hujan sekali tapi kecil dan tidak lama.
Jam 8.05 sudah di bundaran Harapan Indah … om Maryono sudah menanti disisi jalan seorang diri.
“Mau kemana kita? ” ..ke mesjid kata saya.. Tanpa pakai diskusi lagi kita langsung meluncur … membelah perumahan Harapan Indah, melewati gerbang Mutiara Gading City, melewati jembatan kali CBL yang ada 2 kapal terdampar .. melalui daerah Cabangbungin yang sejauh mata mandang adalah hamparan sawah yang sangat luas.
Tidak tahu sudah berapa kilometer ditempuh…. sampai disuatu daerah… jalanan bercabang .. lurus dan belok kanan … kita terus lurus dan jalanan sepi.. jarang sekali mobil dan motor lewat… jalanan beton mulus… kita gowes beriringan sambil ngobrol ngalor ngidul dengan arah yang jelas … maksudnya arah perjalanannya. Heran juga sepi.. kenapa sepi begini.. tapi dikanan kiri masih ada rumah2 penduduk meskipun jarang jarang. Berkilo kilo meter jalanan sepi ini … Tepat setelah melewati jembatan yang lebar.. jalanan habis … di depan adalah area kebun penduduk dan tidak bisa dilalui mobil. Sebelum jembatan ada SD dan tertulis di papan namanya Desa Pantai Harapan Jaya.
Kita melipir menyusuri jalanan tanah setapak disisi sungai. Masih ada satu dua rumah penduduk. Perjalanan melewati kebun2 penduduk lalu berubah menjadi rawa2 .. dan berubah lagi menjadi tambak tambak ikan. Dan ada juga area yang sepertinya berusaha ditanami pohon2 bakau kembali… meskipun belum terlihat lebat tapi sudah ada progresnya.
Memang kebayang kalau musim hujan lewat sini… sengsara berat, beberapa kali melewati area yang sepertinya kubangan lumpur yang terjadi pada musim hujan.
Kadang kita berpapasan sama motor .. harus ada yg mengalah .. mereka umumnya adalah mancinger.
Meskipun sepi daerahnya .. tapi tidak akan kesepian.. karena suka aja ketemu mancinger yang sedang mancing, sedang naik motor atau sedang berteduh dari terik matahari.
Untuk konfirmasi dan memastikan arah kadang kita bertanya pada mancinger ini … yang herannya.. tidak semua mancinger ini tahu kalau di sini ada mesjid alam … “Apa mesjid… ??? … tidak tahu saya pak ” … kita tetap ikutin arah rute yang sudah dibuat di gps. Rute yang dibuat adalah yang terpendek .. jadi kadang harus melewati jalan pematang yang tipis .. sepeda dituntun atau diangkat angkat supaya tidak kecebur. Saat pulangnya kita melalui jalan setapak motor yang jalurnya berputar… dan gowesable … meskipun bisa dilalui motor tapi pengendara motor butuh nyali dan skill.. karena di beberapa area.. jalan pematangnya tipis dan bergelombang … kurang kurang handlingnya… bisa kecebur.
Dari jauh sudah terlihat mesjidnya… ada di tengah2 tambak… dan sampailah kita di mesjidnya… allhamdulillah.
Di area tanah sepetak ini tidak ada bangunan lainnya.. hanya mesjid Al Alam ini. Saya sholat sunnat tahiyatul mesjid .. airnya cukup berlimpah dan tidak berbau asin air laut .. menurut yang pernah kesini airnya sedikit asin atau payau .. mungkin tergantung musim kali ya … musim kemarau atau hujan.
Marbot mesjid yang sedang bersih bersih heran… katanya baru kali ini ada pesepeda naik sepeda sampai kesini.
Mesjid Al Alam Blacan sudah lama ada di daerah ini, tidak ada yang tahu persis kapan didirikannya.
Kabarnya pada saat diketemukan warga – tidak ada info kapan waktunya – hanya terlihat seperti tiang dan dibelakang mimbar terdapat keramik asli. dan terdapat koin kuningan yang diperkirakan dari tahun 1360. Jadi di prediksi masjid ini dibangun disekitar tahun tersebut. Kebayang ga … saat ini aja masjid ini ada di antah berantah … jauh dari perkampungan … apalagi pada tahun tersebut .. penduduknya masih sangat sedikit … area ini masih hutan belantara … atau… pada saat itu di area ini ada perkampungan … entahlah
Masjid ini sudah direnovasi beberapa kali sampai bentuknya yang seperti saat ini. Di masjid ini rutin dilakukan kegiatan keagamaan seperti majelis pengajian, dzikir, tawasul dll, untuk tetap memakmurkan masjid ini. Menurut informasi banyak peziarah yang datang ke masjid ini bahkan dari luar kota seperti dari Sukabumi, Palembang, Lampung, Medan,dll untuk beribadah maupun beritikaf di masjid bersejarah ini. Di bulan Ramadhan shalat tarawih diadakan di masjid ini.
Setelah rehat dan makan minum perbekalan yang dibawa .. kita kembali gowes pulang sambil menikmati teriknya sinar matahari yang puanaas poolll … bikin kepala sampai cenat cenut tapi seru dan asyik 🙂
Ayo wisata religi ke masjid Al Alam Blacan .. sekalian menikmati keunikan area tambak dan mangrove di area Blacan.
Lokasi Mesjid Al Alam Blacan
Kampung Penombo, Desa Pantai Harapanjaya, Kecamatan Muara Gembong, Bekasi
Koordinat Googlemaps -6.010827, 107.031610
Minggu 6 Mei 2018
Unik ya, di tempat seperti itu terbangun masjid peninggalan belanda. Kebayang kalau pas musim hujan ke sana, pasti repot banget
unik.. jadi bikin penasaran 🙂
kalau musim hujan lewat darat ke mesjid ini..
bakalan jadi perjuangan dan kesengsaraan 😀
alhamdulillah, ternyata banyak juga yang pernah berkunjung ke masjid ini
walau terpencil tapi masjid nya bersih dan terawat
perjalanan bersapedahan selalu eksotis, padahal hanya dekat2 di seputaran Jabodetabek.., masih banyak harta wisata terpendam rupanya ya
mesjidnya banyak dikunjungi peziarah .. jadi tetap terawat dengan baik.
sekitaran Jabodetabek masih banyak tempat menarik… kadang kita harus explore aja mba monda 🙂
Pengalaman yg menarik mengunjungi masjid bersejarah di daerah yg masih alami dan kelilingi mangrove serta jauh dari keramian kota. Jadi ingin sekali kesana sekaligus menyalurkan hobi memancing namun akses jalan yg kurang mendukung jadi hambatan, alangkah baiknya ada campur tangan pemerintah daerah dapat diperhatikan.
beberapa bulan yang lalu pernah gowes lagi mengarah ke arah area ini … dan terlihat sedang ada progress pembuatan jalan membelah area tambak2 ikan, semoga bisa terus berjalan dan terselesaikan.
tapi jalur begini juga bisa dilalui motor … banyak mancinger pakai motor kesini …. bahkan serasa lebih berpetualang … 😀
Sadisss….! ko kepikiran punya ide bangun masjid daerah terpencil begini…. dan yang hebatnya sampe sekarang masih terawat n banyak didatangi jamaah…
mungkin dahulunya disini ada perkampungan, kemungkinan mesjid ini didirikan pada awal2 agama Islam masuk ke daerah ini.
Wah…menarik ini…layak untuk diikutin jejaknya…tks sharingnya om 😁
ayo jelajah kesana om praka
Dugaan sekitar masjid, awalnya perkampungan menarik ya.
Apresiasi atas terawatnya masjid nan terpencil ini. Sejarah tak dilupakan. Terima kasih oleh2 gegowesan apik ini.
keberadaan mesjid ini di daerah terpencil mungkin sebagai bukti sejarah telah terjadi kampung yang hilang 🙂
Kalau bersepeda saja susah, lalu para peziarah tersebut datang ke masjid naik apa ya? Apakah naik kapal, yang dilanjutkan dengan berjalan kaki, atau mencarter ojek?
umumnya mereja naik perahu, lalu jalan kaki +- 50 m utk sampe ke mesjidnya. akesnya lebih mudah.
tidak bisa membayangkan ada yang ke masjid ini pakai sepeda dan ternyata hiasanya lewat jalur air (kapal), itupun tetap susah dibayangkan masjid ini punya jamaah 🙂
masjidnya terlihat terawat rapi (di poto), sedang masjid di kota yang terawat rapi saja tidak banyak jamaahnya 🙂
subhanallah …..
mesjid al alam yang bersejarah dan jauh kemana mana.. malah jadi keunikan dan daya tarik orang2 utk berziarah kesini.. termasuk saya 🙂
Waaah … rutenya ditengah tambak seru banget dilewatin niih ..
Ngga hati-hati bisa nyebur berteman sama ikan 😁
Masjidnya terlihat terawat.
jalan2 di tambak.. sensasinya beda 🙂
banyak dikunjungi peziarah jadi terawat dengan baik.