Di Jakarta ada Benteng Belanda ??? …. masak sih… yang bener??? Selama membaca sejarah kolonial Belanda di Batavia belum pernah mendengar benteng ini. Benar benar bikin penasaran .. hanya disebutkan Benteng 9 di Rawaterate Cakung, dimana pastinya .. ngga jelas.
Berbekal alamat tersebut tanpa bawa bekal roti atau nasi saya berangkat. Melewati Buaran dan terus sampai mentok di jalan Raya Bekasi. Nah ini sudah daerah Rawaterate Cakung .. dimana posisinya ??? Tanya ke orang disana tidak tahu… tidak putus asa jalan terus ikuti insting dan tanya lagi ke seorang bapak yang sedang gendong anak … pertama dia bingung tapi feeling saya kayaknya dia mengerti, setelah saya kasih deskripsinya secara gamblang … ” ohhh.. ada di balik pabrik ini, harus berputar kesana” Nahhh.. asyikk saya ada di jalan yang benar, mudah2-an juga jalan yang di ridhoi …
Saya mencari jalan untuk memutari pabrik tersebut, masuk jalan yang padat perumahan penduduk .. tanya lagi .. “Benteng 9 … Gedong 9, ya terus ke sana pak ” ohh.. warga disini mengenalnya dengan nama ini tho..
Di daerah padat begini.. bagaimana bentuk bangunannya … ternyata jalan ini sampai ke satu area lapang yang luas banget .. dan sebagian ditumbuhi semak belukar, benar2 ga nyangka di areal padat begini masih ada tanah yang lapang dan luas begini. Tapi di tanah lapang begini jadi bingung kemana arahnya … tanya lagi ke orang tua yang sedang berjalan disana, beliau menunjukkan arahnya.
Bergeraklah saya menuju kesana dan saya jadi ragu masuk … ini adalah area para pemulung… Ada suami istri yang sedang dorong gerobak dan saya bertanya apakah boleh saya masuk dan dimana benteng 9 itu… “silahkan saja masuk… ada di sebelah sana”
Mengikuti lagi petunjuk arah.. tapi tetap saya bingung mana bentengnya ???? Melewati semak semak yang rimbun tibalah saya di tepi kolam besar, yang berbatasan dengan pabrik besar yang sedang berproduksi dan mengeluarkan polusi atap hitam .. hiyyy.
Setelah saya perhatikan.. ternyata di balik area rimbun semak2 tersebut adalah bangunan tua seperti bunker dan dijadikan tempat tinggal pemulung.
Setelah saya blusak sana blusuk sini.. bangunan2 seperti bunker tersebut ada lagi di balik semak2 rimbun … yang saya temukan sih ada 3 dan semuanya menjadi “rumah” pemulung.
Seharusnya bangunannya ada 9 …
Jadi menurut sejarah, pada zaman Belanda, Cakung merupakan area penting, akses Bekasi ke Batavia hanya melalui Cakung. Sehingga Belanda membuat benteng yang sekaligus gudang peluru dan juga menjadi pos pemerikasaan lintas Cakung di areal ini.
Menurut sejarah bangunan itu dulunya bernama Ammonitie Opslagplaaps atau gudang amunisi tentara Belanda. Dikabarkan bangunan itu sudah ada sejak tahun 1930-an. Tapi ada versi yang menyebutkan bahwa bangunan ini disahkan tahun 24 Januari 1947 berdasarkan dokumen yang ditemukan dan ditandatangani oleh AB Dimaar, perwira Zeni Belanda. Artinya meskipun tahun 1945 Indonesi sudah menyatakan kemerdekaan tapi Belanda masih tidak terima dan berusaha untuk tetap menjajah Indonesia.
Dari info2 disebutkan bahwa tembok yang membentengi ke sembilan gudang memiliki panjang garis bawah trapesium 220 meter, lebar sisi miring 80 meter dan panjang garis atas 150 meter. Luas lahan komplek depo amunisi yang dibentengi +- 1 hektar.
Konon masih ada benteng lain terkubur disini bahkan kabarnya ada ada bunker yang menghubungkan sampai ke pelabuhan Tanjung Priok sebagai jalur angkut amunisi.
Tahun 1968 masih aktif digunakan sebagai gudang dan dimanfaatkan oleh TNI. Pada tahun itu warga masih sering menemukan sisa sisa peluru Belanda. Sekitar tahun 1980-an, seluruh amunisi dan senjata bekas Belanda itu dipindahkan ke tempat lain dan sejak saat itu juga, gedung bersejarah ini sudah tak lagi terurus.
Sepertinya area ini sudah milik swasta dan kolam2 tersebut tercipta karena penggalian2 tidak tahu untuk apa dan apa saja yang ditemukan disana. Dan kabarnya area ini oleh perusahaan pemilik lahan akan di bangun. Sayang sekali jika bangunan bersejarah ini dihancurkan, hilang dan beralih fungsi menjadi pabrik.
Tidak tahu bagaimana kedepannya status areal ini… kabarnya ada desakan dari pihak yang peduli terhadap peningglan sejarah untuk mengajukannya sebagai cagar budaya.
Mudah2an peninggalan bersejarah ini tetap terjaga dan menjadi bagian dari wisata sejarah Jakarta.
Lokasi Benteng 9
Kampung Petukangan, Rawaterate, Cakung, Jakarta Timur
Koordinat googlemaps -6.181098, 106.924213
Minggu 5 November 2017
Bangunannya sudah tidak berbentuk benteng ya Om. Sayang sekali tidak dilestarikan.
betul mas Bagus .. sayang banget kalau sampai berubah fungsi lahan dan benteng ini hilang
kemarin sempat nonton liputan mengenai bunker2 yang kondisinya macem2 di surabaya..ada yang jadi rumah atau tempat tinggal dan ada yang terawat karena berada di komplek balaikota surabaya
wah di Surabaya ternyata ada juga bunker bunker .. baru tahu saya … mungkin kondisinya seperti yang di Bogor, ada yang terawat, ada yang rusak bahkan yang terlantar juga ada
Yg trwat yg milik pmrintah…sisanya jd tmpt tggl 😁
sayang ya .. mudah2-an semuanya dapat dikelola oleh pemkot Surabaya supaya tetap terjaga dan lebih terawat
pernah dengar juga berita ini, tapi nggak nyangka aja udah tinggal tapaknya ya…
punya siapa tanah ini sekarang?
dibiarkan terlantar begini .. lama2 bisa hancur … kabarnya lahan ini sudah dimiliki oleh perusahaan swasta …. koq bisa ya …
Kang aku postingan besok tanggal 10 juga tentang benteng loh hahahhha. Sayang sih bukti sejarah tinggal puing-puing *eh
wah samaan kita mas Sitam .. kluyuran ke benteng … memang sayang kalau situs sejarah di terlantarkan begini
Bangunannya tinggal reruntuhan ya. Jadi ingat benteng Wilhelm I di Ambarawa yang lokasinya besar. Btw, motretnya pakai kamera apa mas?
sebagian tinggal reruntuhannya … kalau yang di Ambarawa masih lumayan berdiri kokoh.
saya potretnya pakai pocket camera
Wheewww Benteng Belanda ada dimana-mana ya, Jakarta, Banda Neira, Makassar… 😂 setengah abad dijajah
betul mba Dyah … karena menjajahnya lama banget pasti banyak peninggalan2-nya tersebar di Indonesia .. bahkan banyak yang terlantar dan terlupakan seperti yang di Jakarta ini
keren kak ini mah hidden place
hidden dan abandoned ya mba winny
Memang negara kita tidak ada matinya banyak tempat bersejarah yang harus kita gali supaya bisa cerita ke anak cucu kita sehingga anak cucu juga tahu akan keindahan negeri kita tercinta ini
banyak sekali tempat bersejarah di negara kita .. semoga kita semua bisa merawat dan menjaganya untuk anak cucu .. kata orang bijak ; bangsa besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya
Ada penanda benda cagar budaya (BCB) kah Mas, semoga instansi terkait bergerak cepat sebelum alih fungsi oleh kepemilikan swasta ya. Terima kasih sekali disuguhi wisata sejarah hasil ngegowes elok. Salam
tidak ada penanda cagar budaya mba Prih … kabarnya sih baru di ajukan untuk jadi cagar budaya … mudah2-an benteng ini tidak dihancurkan dan berubah fungsi.
wah, baru tau, kirain cuma bekas benteng yg dekat pasar ikan aja 🙂
abandoned dan tidak terkenal … saya juga belum lama tahunya 🙂
ngga nyangka di cakung ada bekas benteng Belanda. Ternyata umurnya masih relatif baru ya, bukti meskipun kita sudah menyatakan merdeka pada waktu itu, tapi Belanda keukeuh ingin tetap menjajah kita
situs ini tidak populer .. bahkan luput juga sama pemkot, untung masyarakat melaporkan ketika oleh pemilik lahan akan di rubuhkan
Ijin muat beritanya boleh gak ya?
silahkan .. di share supaya berguna dan bermanfaat
Ok mksh