‎Nun jauh ke Tempat Juragan ; Rumah Tuan Tanah Pebayuran

bayur2

Di Bekasi main kemana lagi … yang alami atau bersejarah …
Dari info mengenai tempat2 bersejarah di Bekasi, salah satunya adalah rumah Tuan Tanah Pebayuran.
Lokasinya ada di ujung Bekasi, dekat batas Karawang. Di pelosok Bekasi…. Bekasi di bagian galaxy lain… 😉

Berhubung lumajan jauh… supaya tidak terlalu siang, jam 6.01 saya sudah berangkat…. Melewati tambun, cibitung, lemah abang, cikarang… melalui jalanan besar luar kota, jalan utama lama yang menghubungkan ke jalur legendaris .. jalur Pantura. Berhubung masih pagi.. jalanan belum terlalu ramai tapi motor cukup kenceng2. Gowes nyaman di pinggir… memasuki daerah cibitung… ini pertama kali saya berada di daerah ini. Ya begini begini aja sih … ga ada yang special … tidak beda dengan daerah lainnya disekitar Bekasi, banyak industri2 besar.

Slide2

di daerah Cikarang menuju Pantura

Kruyuk Kruyuk…. koq kayak suara ayam sih… emang ada ayam ….. kenyataannya ini adalah panggilan perut, sudah saatnya untuk makan. Berangkat gowes belum makan …. sudah 25 km-an baru terasa .. pantesan gowes makin melemah … bukan karena pengaruh Lemah Abang nih.
Pas melihat cafe.. eh resto.. eh warteg deng .. saya langsung melipir… loading dulu. Kalau lagi cape lapar begini.. makan apapun enakkk, sekalipun makan di warteg.

Slide3

sarapan dulu selepas Lemah Abang

setelah makan, untuk mempersingkat jarak, saya ambil jalanan memotong melalui pesawahan…. sejauh mata memandang sawah terhampar.. mungkin luasnya ratusan bahkan ribuan hektar, karena memang daerah di sekitar Pebayuran ini adalah lumbung padi di daerah Bekasi …Disini masih ada burung putih strip hitam berterbangan… tidak tahu apa namanya.
Asyikk juga melihat orang bertani… pemandangan yang jarang dilihat bagi orang kota.

Slide5

di suatu desa mendekati daerah Pebayuran

bayur3

Jalanan memotong ini 83% beton … enak untuk gowes.. 8.4% jalanan berbatu dan 8,6% jalanan tanah. Nggak percaya…. Yuk hitung aja…

Slide6

gowes membelah pesawahan

Slide8

sebagian jalanan batu2 lepas

Slide7

Setelah melewati perkampungan… akhirnya muncul lagi di jalan besar… saya baca tulisannya… “pebayuran” …. horeee

Daerah Pebayuran sudah menjadi daerah yang ramai. Dua minimarket terkenal sudah ada disini, rumah2nya juga banyak yang besar2. Bahkan disini ada 2 pesantren modern yang besar.

Pas membelok di tikungan bergaya pembalap motogp di kecepatan 20 km – pelan banget laii … eeee… gedung-nya ada di sisi tikungan. Jam 8.59 … belum terlalu siang, di odo tercatat 48,3 km.
Di pekarangan rumah besar ini ada kantor polres Pebayuran. Saya minta izin dulu … buka helm… siapkan senyuman… inget jangan memelas…. polisi piket herman … dikira datang banyakan… koq ini sendirian…

bayur5

Rumah Tuan Tanah Pebayuran yang di fungsikan sebagai gedung kepolisian

Gedung Pebayuran ini sekarang difungsikan sebagai ruang pertemuan milik polisi, sebagai Balai Kemitraan Polisi dan Masyarakat (BKPM) diberi nama BKPM H. M. Yasin dan Susgarwanto. Kelihatannya tidak terlalu terawat, dilantainya banyak kotoran binatang…. kelelawar atau binatang lain ….

Slide10

Ada 2 versi, satu versi menyebutkan rumah ini dibangun sebagai tangsi militer dan versi lain adalah rumah tuan tanah atau landheer atau juragan. Banyak yang meyakini ini dahulunya milik tuan tanah, yang artinya di daerah sini sangat subur. Menjadi kaya karena memiliki lahan yang luas dan subur.
Prediksinya di bangun tahun 1930-an bangunan bergaya art deco dan sedikit unsur Cina yang mungkin berasal karena pemiliknya keturunan cina.

Slide11

prasasti berbahasa latin yang berada di pagar rumah tuan tanah Pebayuran

Sedang versi tangsi militer karena merujuk prasasti yang terdapat di bangunan tersebut – di pagar, yang berbahasa latin yang diyakini sebagai batu pertama dari Kompleks Rumah Tuan Tanah Pebayuran.
Informasi dari batu prasasti ; ada dua nama Frederici Henrici Beijnon dan Catharina Henrietta.
Adalah batu pertama dari bangunan ini dan menyebutkan mengenai ratapan kemerdekaan. Jadi pemiliknya orang Belanda bukan keturunan Cina …. kalau mau pasti  .. tanya sama ahli sejarah Bekasi ya .. bukan sama pegowes

Rumah ini diyakini pernah menjadi tempat singgah Ir Soekarno saat di bawa oleh para pemuda menuju Rengasdengklok Karawang untuk mempersiapkan proklamasi kemerdekaan.

Bangunan ini memiliki sejarah panjang dan menjadi bagian penting dalam proses kemerdekaan Indonesia sehingga masuk sebagai bangunan cagar budaya Dinas Pariwisata dan Budaya Pemprov Jawa Barat.

Setelah lihat sana sini, jepret jepret …. akhirnya gowes pulang. Gowes pulang lebih berat, karena matahari sangat panas … haus terussss … serasa dehidrasi …. berkali – kali beristirahat di tempat rindang untuk mengademkan badan …. allhamdulillah sampai di rumah jam 12.09.


Rumah Tuan Tanah Pebayuran ; Jalan Raya Pebayuran nomor 57, Desa Kertasari, Bekasi
Koordinat google maps -6.215311, 107.288143

Minggu 10 Januari 2016

32 komentar di “‎Nun jauh ke Tempat Juragan ; Rumah Tuan Tanah Pebayuran

  1. Kak, blognya unik banget. Saya juga orang Bekasi (Cikarang sih tepatnya :D). Tapi justru banyak tempat2 yang baru saya tahu setelah baca blog ini. Terima kasih info-infonya. Salam kenal 🙂

  2. Belum makan dan sudah gowes 25 KM? *semaput Memang ya bro, kalau lapar makan apapun terasa nikmat. asal jangan makan ati 🙂

    Banyak bangunan bersejarah ya di Bekasi. Khas Belanda banget bangunan ini. terasa merinding nggak waktu didalam ?

    • kalau makan ati ayam pasti enak ya mak …

      sayang pintu bangunan ini dikunci, ga bisa masuk. Karena digunakan jadi gedung pertemuan. Emang terlihat sedikit spooky sih .. atau saya aja yang penakut … 😀

  3. Sedikit koreksi untuk lokasinya mas, Rumah Tuan Tanah tsb bukan berada di Desa Karangjaya, tapi di Desa Kertasari 🙂
    Senang juga ada yang sedikit peduli untuk berkunjung ke daerah perbatasan hehe, yg namanya daerah perbatasan itu keberadaannya antara ada dan tiada.

    • terimakasih koreksinya, saya revisi alamat di tulisan.
      Daerah Pebayuran meskipun di perbatasan kondisinya masih bagus. Selama saya sesepedahan masih banyak daerah perbatasan di Bekasi lain yang kondisinya jauh di bawah Pebayuran.

    • padahal garing lho mas… trip-nya puanas sampe kehausan.. hehe
      terimakasih support-nya.. mudah2an bisa sekalian ngulas kulinernya. Baru beberapa kali pernah tampilin kuliner lokalnya, lebih fokus pada spot-nya. 🙂

Tinggalkan Balasan ke wongpati Batalkan balasan