Di Bekasi main kemana lagi … yang alami atau bersejarah …
Dari info mengenai tempat2 bersejarah di Bekasi, salah satunya adalah rumah Tuan Tanah Pebayuran.
Lokasinya ada di ujung Bekasi, dekat batas Karawang. Di pelosok Bekasi…. Bekasi di bagian galaxy lain… 😉
Berhubung lumajan jauh… supaya tidak terlalu siang, jam 6.01 saya sudah berangkat…. Melewati tambun, cibitung, lemah abang, cikarang… melalui jalanan besar luar kota, jalan utama lama yang menghubungkan ke jalur legendaris .. jalur Pantura. Berhubung masih pagi.. jalanan belum terlalu ramai tapi motor cukup kenceng2. Gowes nyaman di pinggir… memasuki daerah cibitung… ini pertama kali saya berada di daerah ini. Ya begini begini aja sih … ga ada yang special … tidak beda dengan daerah lainnya disekitar Bekasi, banyak industri2 besar.
Kruyuk Kruyuk…. koq kayak suara ayam sih… emang ada ayam ….. kenyataannya ini adalah panggilan perut, sudah saatnya untuk makan. Berangkat gowes belum makan …. sudah 25 km-an baru terasa .. pantesan gowes makin melemah … bukan karena pengaruh Lemah Abang nih.
Pas melihat cafe.. eh resto.. eh warteg deng .. saya langsung melipir… loading dulu. Kalau lagi cape lapar begini.. makan apapun enakkk, sekalipun makan di warteg.
setelah makan, untuk mempersingkat jarak, saya ambil jalanan memotong melalui pesawahan…. sejauh mata memandang sawah terhampar.. mungkin luasnya ratusan bahkan ribuan hektar, karena memang daerah di sekitar Pebayuran ini adalah lumbung padi di daerah Bekasi …Disini masih ada burung putih strip hitam berterbangan… tidak tahu apa namanya.
Asyikk juga melihat orang bertani… pemandangan yang jarang dilihat bagi orang kota.
Jalanan memotong ini 83% beton … enak untuk gowes.. 8.4% jalanan berbatu dan 8,6% jalanan tanah. Nggak percaya…. Yuk hitung aja…
Setelah melewati perkampungan… akhirnya muncul lagi di jalan besar… saya baca tulisannya… “pebayuran” …. horeee
Daerah Pebayuran sudah menjadi daerah yang ramai. Dua minimarket terkenal sudah ada disini, rumah2nya juga banyak yang besar2. Bahkan disini ada 2 pesantren modern yang besar.
Pas membelok di tikungan bergaya pembalap motogp di kecepatan 20 km – pelan banget laii … eeee… gedung-nya ada di sisi tikungan. Jam 8.59 … belum terlalu siang, di odo tercatat 48,3 km.
Di pekarangan rumah besar ini ada kantor polres Pebayuran. Saya minta izin dulu … buka helm… siapkan senyuman… inget jangan memelas…. polisi piket herman … dikira datang banyakan… koq ini sendirian…
Gedung Pebayuran ini sekarang difungsikan sebagai ruang pertemuan milik polisi, sebagai Balai Kemitraan Polisi dan Masyarakat (BKPM) diberi nama BKPM H. M. Yasin dan Susgarwanto. Kelihatannya tidak terlalu terawat, dilantainya banyak kotoran binatang…. kelelawar atau binatang lain ….
Ada 2 versi, satu versi menyebutkan rumah ini dibangun sebagai tangsi militer dan versi lain adalah rumah tuan tanah atau landheer atau juragan. Banyak yang meyakini ini dahulunya milik tuan tanah, yang artinya di daerah sini sangat subur. Menjadi kaya karena memiliki lahan yang luas dan subur.
Prediksinya di bangun tahun 1930-an bangunan bergaya art deco dan sedikit unsur Cina yang mungkin berasal karena pemiliknya keturunan cina.
Sedang versi tangsi militer karena merujuk prasasti yang terdapat di bangunan tersebut – di pagar, yang berbahasa latin yang diyakini sebagai batu pertama dari Kompleks Rumah Tuan Tanah Pebayuran.
Informasi dari batu prasasti ; ada dua nama Frederici Henrici Beijnon dan Catharina Henrietta.
Adalah batu pertama dari bangunan ini dan menyebutkan mengenai ratapan kemerdekaan. Jadi pemiliknya orang Belanda bukan keturunan Cina …. kalau mau pasti .. tanya sama ahli sejarah Bekasi ya .. bukan sama pegowes
Rumah ini diyakini pernah menjadi tempat singgah Ir Soekarno saat di bawa oleh para pemuda menuju Rengasdengklok Karawang untuk mempersiapkan proklamasi kemerdekaan.
Bangunan ini memiliki sejarah panjang dan menjadi bagian penting dalam proses kemerdekaan Indonesia sehingga masuk sebagai bangunan cagar budaya Dinas Pariwisata dan Budaya Pemprov Jawa Barat.
Setelah lihat sana sini, jepret jepret …. akhirnya gowes pulang. Gowes pulang lebih berat, karena matahari sangat panas … haus terussss … serasa dehidrasi …. berkali – kali beristirahat di tempat rindang untuk mengademkan badan …. allhamdulillah sampai di rumah jam 12.09.
Rumah Tuan Tanah Pebayuran ; Jalan Raya Pebayuran nomor 57, Desa Kertasari, Bekasi
Koordinat google maps -6.215311, 107.288143
Minggu 10 Januari 2016
asyik kayaknya nih.. cari aha….
kalo cari juragan kayaknya di daerah sini banyak …
petualang sejati
gowes merono merene aja om … lihat sekitaran
Jauh ya Mas, kalo naik kereta tetep harus lanjut naik angkot, bisa ga ya?
ke Pebayuran bisa pakai angkutan umum koq … daerahnya sudah cukup ramai …. 🙂
wow cepet bner gowesnya ni si om
😀 …. karena kepanasan om farid … pengen cepet2 sampe
Asyiikkk tenann 🙂
enak cape dan panasnya … 🙂
Kalo karawang yg gw inget cuman pepes walahar hahahaha
karawang kan masih di bumi .. belum di galaxy lain ..
harusnya banyak tahu tempat oke disana 😀
Huahahaha kenapa sih kalau bahas Bekasi selalu dibilang dari galaksi lain? Yah, walaupun gw gak tau banget ttg Bekasi, tapi setau gw sih Bekasi banyak pabrik sama mal ya 🙂
soalnya di Bekasi sudah diresmikan komplek Grand Galaxy …
sudah diakui pemerintah dan publik
ehh … nyambung ga sihh …
Kak, blognya unik banget. Saya juga orang Bekasi (Cikarang sih tepatnya :D). Tapi justru banyak tempat2 yang baru saya tahu setelah baca blog ini. Terima kasih info-infonya. Salam kenal 🙂
salam kenal mba ita
bekasi banyak tempat2 yang menarik dan oke … tapi ga terlalu banyak yang mau menjelajahinya .. mungkin karena harus pakai roket . ehh … 😀
Haha.. begitulah. Makanya saya salut sm blogger ini, naik sepeda pula. Omong2 Kakaknya org Bekasi jg?
🙂 .. saya tinggal di jakarta timur … tapi seneng blusukan di bekasi .. lebih seruu
Jalan panjang di tengah pematang sawah, antara jalan mulus dan berbatu; ahhhh jauh dari keramaian. Nikmat sekali, kang 🙂
bener2 seperti di dunia berbeda kalau ada di tengah2 sawah ….
serasa juragan sawah .. 😀
Wah, baru tahu aku tempat bersejarah di Bekasi ini, dan sudah lama aku gak melihat sawah …
sawah2 disini benar2 luas bangettt .. rasanya wahh
soalnya didaerah sini adalah pusat lumbung padi daerah bekasi
Belum makan dan sudah gowes 25 KM? *semaput Memang ya bro, kalau lapar makan apapun terasa nikmat. asal jangan makan ati 🙂
Banyak bangunan bersejarah ya di Bekasi. Khas Belanda banget bangunan ini. terasa merinding nggak waktu didalam ?
kalau makan ati ayam pasti enak ya mak …
sayang pintu bangunan ini dikunci, ga bisa masuk. Karena digunakan jadi gedung pertemuan. Emang terlihat sedikit spooky sih .. atau saya aja yang penakut … 😀
Suka banget sama foto-fotonya, unik. terus berkarya mas.
terimakasih atas supportnya
Nggak diterusin ke Pantai Samudera Baru, mas? Hehehe.
maunya sih langsung lanjut … tapi harus”ternak teri” 🙂
Sedikit koreksi untuk lokasinya mas, Rumah Tuan Tanah tsb bukan berada di Desa Karangjaya, tapi di Desa Kertasari 🙂
Senang juga ada yang sedikit peduli untuk berkunjung ke daerah perbatasan hehe, yg namanya daerah perbatasan itu keberadaannya antara ada dan tiada.
terimakasih koreksinya, saya revisi alamat di tulisan.
Daerah Pebayuran meskipun di perbatasan kondisinya masih bagus. Selama saya sesepedahan masih banyak daerah perbatasan di Bekasi lain yang kondisinya jauh di bawah Pebayuran.
Bagus mas ulasannya..gak garing..tips, tambahkan kuliner setempatnya mas 😀
padahal garing lho mas… trip-nya puanas sampe kehausan.. hehe
terimakasih support-nya.. mudah2an bisa sekalian ngulas kulinernya. Baru beberapa kali pernah tampilin kuliner lokalnya, lebih fokus pada spot-nya. 🙂